Jika
Anda berkunjung ke Banten, tak lengkap rasanya kalau tak mencicipi makanan khas
hidangan untuk para sultan Banten. Warga menyebut makanan akulturasi
Arab-Banten itu dengan nama rabeg. Bahan baku utamanya adalah daging dan jeroan
kambing atau Wedhus . Bumbu rempah-rempah yang paling menonjol adalah jahe dan
lada, dengan sedikit rasa cabai merah. Maklum, dulu Banten memang dikenal
sebagai penghasil lada. Sampai-sampai ada daerah yang dinamai Pamarican, pusat
penyimpanan dan jual-beli lada pada masa lalu. Letaknya di sebelah utara
kompleks keraton, dekat dengan Bandar Banten.
Minggu, 09 September 2012
Gunung Anak Krakatau
Gunung Krakatau, siapa yang tidak
mengenal gunung ini karena letusan dahsyatnya pada tahun 1883. Gunung yang
terletak di perairan selat sunda ini ternyata memiliki sejarah yang luar biasa.
Bukan saja warga Indonesia yang tertarik dengan sejarah gunung berapi ini. Tapi
warga asing pun banyak yang datang dan melakukan penelitian di Gunung ini.
Bukan hanya itu, ledakan dahsyat yang terjadi pada tahun 1883 ini juga sempat
memberikan efek global. Letusannya terdengar hingga kawasan Benua Australia.
Dan awan panasnya menyebar hingga di beberapa bagian kawasan Eropa. Ledakan
dahsyat itu pula akhirnya membentuk sebuah anak Gunung yang sekarang lebih
dikenal denganAnak Gunung Krakatau. Yang muncul
pada tahun 1928 yang hingga kini masih aktif.
Sate Bandeng
Yang
paling unik dari kuliner khas Banten adalah bentuk penyajiannya dalam bentuk
sate, selain sate bebek yang menjadi andalan kuliner Banten yaitu sate bandeng.
Kuliner ini sudah terkenal di berbagai penjuru di Indonesia, dengan
dipublikasikannya kuliner ini melalui beberapa media, baik itu cetak dan
elektronik. Sate Bandeng yang terkenal di Banten yaitu Sate Bandeng Ibu Aliyah
(Kaujon Banten). Usaha ini didirikan sejak tahun 1989, merupakan usaha
turun-temurun dari sejak dahulu. Harga yang ditawarkan oleh Sate Bandeng Ibu
Aliyah termasuk tinggi yaitu sebesar Rp. 25 ribu per ekor. “Harga boleh lebih
mahal tetapi kita mengimbanginya dengan kualitas rasa yang lebih dan beda,”
ujarnya.
Masjid Agung Banten
Masjid Agung
Banten adalah salah satu obyek wisata sejarah yang sampai sekarang masih banyak
dikunjungi oleh para wisatawan. Selain keindahan arsitektur masjid dengan
perpaduan gaya hindu jawa, cina, dan eropa. Masjid ini juga memiliki sejarah
yang dapat membuat kita tercengang. Masjid ini dibangung oleh Sultan Maulana
Hasanuddin, putra Sultan Gunung Jati sekitar tahun 1552 – 1570 M. Masjid ini
memiliki halaman yang luas dengan tanaman-tanaman flamboyan yang menghiasai
seluruh isi taman. Selain itu di depan masjidnya juga terdapat sebuah kolam
yang biasa digunakan tempat istirahat atau mengobrol dengan teman-teman lainnya
jika para wisatawan sudah lelah mengelilingi obyek wisata yang satu ini.
Air Terjun Curug Putri
Wisata Alam, ditengah makin meningkatnya pemanasan global serta
tercemarnya alam kita oleh polusi. Semakin menurun juga jumlah wisata alam yang
indah. Dan tentunya ini sangat memperhihatinkan, karena Indoesia ini terkenal
dengan alamnya yang subur makmur. Tentunya wisata alam kita juga harus kita
jaga baik-baik dengan cara menjaga kelestarian lingkungan kita. Jika para
tulisan sebelumnya kita banyak membahas tempat-tempat wisata sejarah seperti
Museum Fatahillah, Museum Nasional Indonesia, serta Museum Wayang. Dan tidak
ketinggalan juga wisata keluarga seperti Ancol, Taman Mini Indonesia Indah, dan
lain-lain. Kali ini kita akan kembali lagi ke alam untuk membahas salah satu
tempat wisata alam Di Provinsi Banten tepatnya di Kabupaten Pandeglang yaitu
Air Terjun Curug Putri.
Langganan:
Postingan (Atom)